Otticone.com - Ratusan taksi sepeda motor online (OJOL) yang merupakan anggota koalisi pengemudi pengemudi online menyelenggarakan demonstrasi untuk menanggapi kebijakan pemerintah yang telah meningkatkan harga Mazout (BBM).
Dalam aksi, Ojol mengatakan bahwa dia tidak menolak keputusan pemerintah dengan menaikkan harga bahan bakar. Tetapi mereka meminta pemerintah untuk menandatangani perjanjian dengan perusahaan layanan aplikasi untuk menyesuaikan harga.
"Jika itu terkait dengan protes peningkatan bahan bakar, itu tidak mungkin, karena itu adalah kebijakan pemerintah. Karena itu kami mencari solusi untuk meningkatkan bahan bakar ini, kami terus beroperasi, yaitu penyesuaian harga pertama", "kata Orang yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut, Wiwit Sudarsono di depan Kompleks Parlemen pada hari Rabu (9/21).
Ratusan Ojol Geruduk DPR Tuntut Penyesuaian Tarif
Wiwit telah meminta agar perusahaan layanan pencalonan sepeda motor online tidak mengenakan biaya tambahan untuk meningkatkan jumlah layanan aplikasi yang kini telah mencapai 10%. Berdasarkan perhitungan, dampak peningkatan bahan bakar terhadap peningkatan OJOL jika terakumulasi telah mencapai 35%.
Menurut Wiwit, peningkatan biaya layanan aplikasi dan biaya lain dari setiap pesanan OJOL tidak dapat menanggung biaya operasional Ojol.
Dia memberi contoh, jika total biaya pesanan yang ditunjukkan dalam aplikasi konsumsi adalah 24.000 rp, harga yang ditunjukkan dalam OJOL adalah 20.000 rp. Konsumen membayar RP. 4.000 lebih mahal untuk biaya layanan aplikasi.
Namun, harga untuk OJOL dari Rp20.000 masih berkurang hingga 20% untuk penyewaan aplikasi. Dengan demikian, menurut Wiwit, perusahaan memperoleh dua keuntungan, masing -masing Ojol dan konsumen.
"Untuk juga mendapatkan dua keuntungan, penumpang juga kita juga. Dengan demikian, dengan peningkatan 10%, kami juga meminta untuk mengurangi pengurangan sehingga juga mengkompensasi peningkatan bahan bakar", katanya.
Selain meminta pengurangan harga, koalisi juga mendesak ratifikasi tagihan transportasi online untuk dimasukkan dalam daftar 2022 Polegnas dari 2023 asli. Menunggu ratifikasi RUU tersebut, Ojol juga telah meminta DPR untuk mendesak pemerintah untuk meningkatkan ekosistem perusahaan transportasi online.
Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas (lalu lintas) dalam situasi setelah kelanjutan dari demonstrasi yang direncanakan dari pengemudi taksi sepeda motor online (OJOL) di depan Gedung Parlemen pada hari Rabu (9/21).
Komisaris Polisi Metro Kasat Lantas Central Jakarta Purwanta mengatakan bahwa penutupan lalu lintas dan rekayasa akan dilakukan jika kepadatan kendaraan mulai tampil di lokasi demonstrasi. "(Teknik lalu lintas) Seperti biasa, situasional biasa," kata Purwanta.
Jika nanti, rekayasa lalu lintas harus dilakukan, kendaraan yang melintasi dari Semanggi ke Slipi akan dialihkan ke Senayan. Kemudian, untuk mobil yang akan memasuki bagian jalan tol akan dialihkan untuk melintasi rute Transjakarta. Selain itu, keluarnya jalan tol di depan gedung Parlemen juga akan ditutup.
Purwanta mengatakan bahwa berdasarkan surat pemberitahuan, demonstrasi Ojol akan diikuti oleh sekitar 500 orang. "(Massa) Ojol sekitar 500 rencana," katanya. Polda Metro Jaya menerima tiga pemberitahuan demonstrasi oleh beberapa elemen massa yang diadakan di tiga tempat berbeda hari ini.
Salah satunya adalah koalisi pilot online yang akan menunjukkan di depan Gedung Parlemen. Dalam demonstrasi ini, mereka memberikan permintaan untuk menolak harga bahan bakar dan penyesuaian harga ojol.
Kepala Komisaris Hubungan Masyarakat Polisi Metro Jaya, Endra Zulpan, mengatakan bahwa partainya telah mengerahkan 3.500 staf gabungan untuk menjamin demonstrasi di tiga tempat. "Staf keamanan yang solid hari ini 3.500 orang dari polisi metropolitan Jakarta dibantu oleh unsur -unsur TNI dari Kodam Jaya," kata Zulpan.
Komentar
Posting Komentar