Otticone.com - Populasi Nasional dan Badan Keluarga Berencana (BKKBN) telah mengkonfirmasi walikota Banjarmasin Ibnu Sina sebagai ayah adopsi dari anak penundaan masa kecil sebagai upaya kerja sama timbal balik untuk mempercepat penurunan tingkat prevalensi nasional penundaan nasional.
"Terima kasih kepada kepala BKKBN yang mengunjungi Kuin Utara dan memberi kami banyak pendidikan untuk penurunan keterbelakangan pertumbuhan, dan nilai -nilai kebaikannya ada di sana," kata Ibnu Sina dalam deklarasi tertulis yang diterima BKKBN oleh Antara di Jakarta pada hari Rabu.
Selama pelantikannya diadakan di desa KB Baiman, di Jalan Kuin Utara Banjarmasin, provinsi Kalimantan selatan, Ibnu mengundang semua elemen yang terlibat dalam elemen negatif Forkopimda Kota Banjarmasin.
Dia menekankan bahwa retardasi pertumbuhan tidak dapat diberantas jika semua pihak tidak terlibat dalam perlindungan anak -anak di negara itu, khususnya generasi mendatang di kota Banjarmas.
"Tentu saja, semua anggota Forkopimda, semoga, nantinya dapat menjadi ayah karena menunda anak -anak di kota Banjarmasin sehingga jumlahnya dapat turun dengan cepat," kata Ibnu Sina.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menghargai upaya pemerintah Kota Banjarmasin, yang secara agresif memperkuat kerja samanya untuk mempercepat penurunan keterlambatan di kota.
Hasto berharap bahwa kontribusi pemerintah Banjarmasin, yang berkolaborasi dengan TNI dan sektor swasta, dapat mengurangi prevalensi Kalimantan selatan yang masih sekitar 30%.
"Walikota bisa menjadi praktik yang lebih baik di selatan Kalimantan dengan caranya sendiri, saya berharap bahwa keterbelakangan pertumbuhan diselesaikan dengan baik, saya pikir harapan saya adalah," kata Dr Must.
Selain kunjungan untuk mengkonfirmasi walikota Banjarmasin sebagai ayah angkat dari anak penundaan masa kanak -kanak, koki BKKBN juga mengunjungi peluncuran dapur peluncuran yang sehat (Dashat) di desa KB, Baiman Kuin Utara, Banjarmasin, Selatan) Kalimantan.
Karena, sekarang tingkat pertumbuhan pada anak -anak di Kalimantan selatan hanya mencapai 30%, yang jauh dari tujuan yang ditentukan.
"Menurut berbagai upaya khas Tuan Guardian, saya berharap dapat mengurangi keterbelakangan pertumbuhan di Kalimantan selatan," kata Hasto pada hari Selasa (9/9/2022).
Di sisi lain, ia sangat menghargai walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, Sekretaris Regional, Ikhsan Budiman, komandan Kodim 1007 / Banjarmasin, Letnan-Kolon untuk dikonfirmasi sebagai Duta Besar Anak Penundaan.
Selain itu, banyak program pemerintah kota Banjarmasin untuk mengurangi keterbelakangan pertumbuhan di kota Banjarmasin.
Seperti keberadaan desa keluarga berencana (KB) di setiap subdistric, masakan sehat (Dahsyat) yang memasak berbagai nutrisi sehat oleh eksekutif (tim mobilisasi pemberdayaan keluarga (TP-PKK) (TP- (TP-PKK) OF Kota Banjarmasin dengan penduduk.
"Saya pikir kerjasama timbal balik yang ditampilkan luar biasa dan sangat bagus", akhirnya.
Sementara itu, walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengatakan bahwa semua jajaran Forum Koordinasi Regional Direktorat Kota Banjarmasin (Forkopimda) telah menjadi Duta Besar untuk Anak -anak Pertumbuhan Anak.
Tentu saja, ini ditujukan untuk upaya mengurangi jumlah keterlambatan anak -anak di kota Banjarmasin. "Jika kita bukan kita yang melayani masyarakat. Kalau tidak, sekarang saat yang lain," kata Ibnu.
Berkat program Dahsyat, ini berhasil setiap hari Jumat dengan memberdayakan ibu -ibu setempat. Di mana makanan nutrisi yang telah diubah akan didistribusikan ke pertumbuhan anak anak -anak yang telah menjadi data di setiap wilayah.
"Ini adalah masalah menanggapi kecukupan nutrisi anak -anak dan tentu saja, dibutuhkan waktu berkala untuk mengetahui bahwa nutrisi mereka diisi dan terus disimpan," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar